Gambar Sampul Ekonnomi · Bab I Ketenagakerjaan
Ekonnomi · Bab I Ketenagakerjaan
Ismawanto

23/08/2021 12:39:52

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Untuk

SMA

dan

MA Kelas XI

Ismawanto

ii

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen

Pendidikan Nasional dari Penerbit CV. GEMA ILMU

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

Diperbanyak oleh ...

330.07

ISM

ISMAWANTO

m

Ekonomi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XI / penulis, Ismawanto ;

editor, Suciati Diah Pramesti ; illustrator, Irawan Eka Pradittya

.—- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,

2009.

vii, 241 hlm. : ilus. ; 30 cm.

Bibliografi : hlm. 238

Indeks

ISBN: 978-979-068-700-4 (no jilid lengkap)

ISBN: 978-979-068-708-0

1. Ekonomi-Studi dan Pengajaran I. Judul

II. Suciati Diah

Pramesti

III. Irawan Eka Pradittya

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi oleh Undang-undang

EKONOMI

Jilid 2 untuk SMA dan MA Kelas XI

Penulis

:

Ismawanto

Editor

:

Suciati Diah Pramesti

Perancang Kulit

:

Alfianto S

Perancang Tata Letak Isi

:

Irawan Eka Pradittya

Layout

:

Irawan Eka Pradittya

Ilustrator

:

Irawan Eka Pradittya

Sumber Gambar Cover

:

www.tropicalisland.de

Ukuran Buku

:

21 x 28,5 cm

iii

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-

Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 200

9

,

telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk

disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (

website

) Jaringan

Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan

untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/

penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen

Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di

seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen

Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down load

)

,

digandakan, dicetak,

dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang

bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan

oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah

diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia

yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para

siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya.

Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena

itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Perbukuan

Kata Sambutan

iv

Pertama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan

telah terbitnya Buku Ekonomi untuk SMA dan MA ini.

Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber

daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau

distribusi. Pembelajaran ilmu ekonomi di SMA/MA hanya dibatasi dan difokuskan

pada fenomena empirik ekonomi yang ada di sekitarmu, sehingga kamu dapat

merekam peristiwa ekonomi yang terjadi.

Buku Ekonomi ini bertujuan membantu kamu dalam memahami sejumlah

konsep ekonomi untuk mengaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan

kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga,

masyarakat, dan negara. Dengan demikian, kamu akan dapat memiliki pengetahuan

dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi

dirimu sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara.

Dalam buku Ekonomi ini disajikan berbagai konsep ekonomi secara praktis,

lengkap dan sistematis, yang disertai soal latihan, bahan diskusi sebagai tugas

kelompok, dan tugas individu agar kamu dapat melakukan pemahaman secara

integral tentang konsep-konsep dasar ekonomi secara kontekstual.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

membantu demi terselesaikannya penyusunan buku ini. Mudah-mudahan buku

ini bermanfaat bagi siapa saja yang berkenan menggunakannya. Saran dan kritik

untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan demi perbaikan pada edisi

selanjutnya.

Surakarta, November 2006

Penyusun

Kata Pengantar

v

Kata Sambutan

.................................................................................................................

iii

Kata Pengantar

.................................................................................................................

iv

Daftar Isi

.......................................................................................................................

v

Semester I

Bab I

Ketenagakerjaan

.............................................................................................

3

A.

Definisi Ketenagakerjaan ..........................................................................

5

B. Pengangg

uran .............................................................................................

7

C. Pembangunan Ekonomi

..........................................................................

1 1

D. Kebijakan Dasar Pemulihan Ekonomi Nasional .................................

2 0

Latih Kemandirian 1

.....................................................................................

2 3

B

ab II

Kebijakan Fiskal

............................................................................................

25

A. Pengertian APBN dan APBD ...................................................................

2 7

B. Sumber-Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Negara

....................

3 0

C. Pengaruh APBN dan APBD

terhadap Perekonomian ........................

3 3

D. Kebijakan Fiskal .........

................................................................................

3 4

E. Pajak .............................................................................................................

3 7

Latih Kemandirian 2

.....................................................................................

5 3

Bab III

Pasa

r Modal .....................................................................................................

55

A.

Pasar Uang ..................................................................................................

5 7

B. Pasar Valuta Asing

(Foreign Exchan

ge Market) .....................................

58

C. Pasar Modal

(Capital Market) .................................................................

60

D. Pasar Barang Berjangka (Bursa Komo

ditas) .........................................

6 4

E. Pasar Tenaga Kerja .....................................................................................

6 5

F. Mekanisme Kerja Bursa Efek ..................................................................

6 6

Latih Kemandirian 3

.....................................................................................

6 9

B

ab IV

Perekonomian Internasional

......................................................................

71

A. Perdagangan Internasional .......................................................................

7 3

B. Teori Perdagang

an Internasional ............................................................

7 5

C. Kebijakan Perdagangan Internasional ...................................................

8 0

D. Pembayaran Internasional .......................................................................

8 5

E. Neraca Pembayaran

..................................................................................

9 3

F. Sistem Kurs Valuta Asing .........................................................................

101

G. Kerja Sama Ekonomi Internasional ........................................................

106

Latih Kemandirian 4

.....................................................................................

115

Latihan Semester I

..........................................................................................................

117

Daftar Isi

vi

Semester II

Bab V

Akuntansi dan Sistem Informasi

..............................................................

125

A.

Definisi Ak

untansi .....................................................................................

127

B. Proses Ak

untansi .......................................................................................

128

C. Kegunaan Informasi Akuntansi ..............................................................

130

D. Bidang Spesialis Akuntansi ......................................................................

131

E. Bidang Garapan/Profesi Akuntansi ........................................................

132

F. Etika Profesi

Akuntan ...............................................................................

133

G. Dasar Hukum Pelaksanaan Akuntansi ..................................................

135

H. Asumsi Dasar Penyus

unan Laporan Keuangan ..................................

135

I.

Kualitas Laporan Keuangan .....................................................................

137

J.

Unsur-Unsur Neraca dan Laporan Laba/Rugi .....................................

139

K. Klasifikasi dan Kode Rekening ...............................................................

140

Latih Kemandirian 5

.....................................................................................

144

B

ab VI

Persamaan Akuntansi

..................................................................................

147

A. Penggolongan Perusahaan

.......................................................................

149

B. Sumber Pencatatan

...................................................................................

150

C. Persamaan Akuntansi ...............................................................................

151

D. Laporan Keuangan

(Financial Statement) ..............................................

154

Latih Kemandirian 6

.....................................................................................

163

Bab VII

Jurnal dan Posting

.........................................................................................

167

A. Dokumen Sumber Pencatatan

...............................................................

169

B. Mekanisme Debit dan Kredit ..................................................................

173

C. Jurnal

(Journal) ...........................................................................................

174

D. Buku Besar ..................................................................................................

177

Latih Kemandirian 7

.....................................................................................

183

B

ab VIII Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

..........................................................

189

A. Daftar Sisa atau Neraca Saldo

(Trial Balance) ......................................

191

B. Jurnal Penyesuaian ....................................................................................

192

C. Neraca Lajur atau Kertas Kerja

(Work Sh

eet) ........................................

195

Latih Kemandirian 8

.....................................................................................

200

B

ab IX

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

.......................................................

205

A. Jurnal Penutup

(Closing

Entry) ...............................................................

207

vii

B. Melakukan Penutupan Buku Besar .......................................................

208

C. Neraca Saldo setelah Penutupan Buku

(After Closing Trial

Balance)

........................................................................................................

212

D. Jurnal Pembalik

(Reversing

Entry) ..........................................................

213

E. Laporan Keuangan dari

Neraca Lajur ....................................................

216

Latih Kemandirian 9

.....................................................................................

220

Latihan Semester II

........................................................................................................

225

Glosarium

..........................................................................................................................

236

Daftar Pustaka

..................................................................................................................

238

Indeks

................................................................................................................................

.

239

viii

Ketenagakerjaan

BAB

I

P

ertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan modal dasar

pembangunan. Akan tetapi, banyaknya jumlah penduduk jika tidak

diimbangi dengan pertumbuhan angkatan kerja justru akan memunculkan

permasalahan baru dalam hal ketenagakerjaan, di mana angka pengangguran

mengalami peningkatan yang besar pula. Pembangunan yang diselenggarakan

oleh pemerintah Indonesa terutama pembangunan ekonomi selalu diharapkan

membawa berita gembira yaitu meningkatnya produksi nasional, terbukanya

kesempatan kerja, stabilitas ekonomi, neraca pembayaran luar negeri yang

tidak defisit, kenaikan pendapatan nasional, dan pemerataan distribusi

pendapatan. Nah, pada bab ini kamu akan mengetahui sejauh mana kondisi

ketenagakerjaan serta dampaknya terhadap pembangunan.

Kata kunci:

tenaga kerja, pembangunan ekonomi,

pertumbuhan ekonomi

Peta Konsep

Pertumbuhan

Ekonomi

-

Klasik

-

Neo Klasik

-

Historis

Ketenagakerjaan

Pembangunan Ekonomi

Kesempatan Kerja

Usaha Perluasan

Kesempatan Kerja

Pengangguran

Jenis Pengangguran

Dampak Pengangguran

Cara Mengatasi

Pengangguran

Pembangunan Nasional

Kebijakan

Pemulihan Ekonomi

Ketenagakerjaan

5

A.

Definisi Ketenagakerjaan

Tenaga kerja (sumber daya manusia) merupakan modal yang

sangat dominan dalam menyukseskan program pembangunan.

Masalah ketenagakerjaan semakin kompleks seiring

bertambahnya jumlah penduduk, yang memerlukan perhatian

serius dari berbagai pihak. Menurut UU No. 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan, yang dimaksud

tenaga kerja

adalah

setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang dan atau jasa, baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Pemerintah terus mengupayakan peningkatan mutu tenaga

kerja dengan cara membekali masyarakat dengan keterampilan

sehingga dapat memasuki lapangan pekerjaan sesuai yang

dikehendaki. Bahkan, pemerintah sangat mengharapkan agar

masyarakat mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dengan

memanfaatkan peluang yang ada atau membuka kesempatan

kerja. Kesempatan kerja mempunyai dua pengertian, yaitu:

1. dalam arti sempit,

kesempatan kerja

adalah banyak sedikitnya

tenaga kerja yang mempunyai kesempatan untuk bekerja,

2. dalam arti luas,

kesempatan kerja

adalah banyak sedikitnya

faktor-faktor produksi yang mungkin dapat ikut dalam

proses produksi.

Tingginya pertambahan penduduk usia kerja (PUK) atau

penduduk yang berumur 15 tahun ke atas, baik dari angkatan

kerja dan bukan angkatan kerja, rata-rata berada di Pulau Jawa

dan sebagian yang lain berada di luar Pulau Jawa.

Pertumbuhan tenaga kerja jika tidak diimbangi dengan

peningkatan jumlah usaha atau lapangan usaha akan

meningkatkan jumlah pengangguran. Oleh karena itu, perlu

ditingkatkan penyerapan angkatan kerja. Pengertian

angkatan

kerja

menurut UU No. 20 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 2 adalah

penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau

mempunyai pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan

pengangguran.

Gambar 1.1

Keadaan angkatan kerja tahun 1976–2004.

Sumber:

Statistik 60 Tahun Indonesia Merdeka.

6

Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

Tugas Mandiri

Jelaskan perbedaan antara angkatan kerja, kesempatan

kerja, dan tenaga kerja!

Sementara itu, yang dimaksud

bekerja

adalah suatu

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau

keuntungan, dengan lama bekerja paling sedikit 1 jam secara

terus-menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja

keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu kegiatan

ekonomi). Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja

tidak dibayar yang membantu dalam usaha atau kegiatan

ekonomi.

Apabila kita cermati semua permasalahan dalam

ketenagakerjaan, maka kita akan menemukan hubungan yang

saling berkaitan antara jumlah penduduk, angkatan kerja,

kesempatan kerja, dan pengangguran. Hubungan tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut.

Keterangan:

Besar kecilnya jumlah penduduk akan dapat menjadikan

angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja akan

dapat bekerja tergantung pada permintaan tenaga kerja, dan

yang bukan angkatan kerja berarti meneruskan pendidikan atau

sekolah. Permintaan tenaga kerja dan lulusan dari pendidikan

akan mendapatkan kesempatan kerja, jika tidak

mendapatkannya berarti terjadi pengangguran.

Gambar 1.2

Angkatan kerja menurut jenis kelamin tahun 1976–2004.

Sumber:

Statistik 60 tahun Indonesia Merdeka.

Kesempatan Kerja

Angkatan Kerja

Pendidikan

Pengangguran

Bukan Angkatan

Kerja

Permintaan Tenaga

Kerja

Jumlah Penduduk

Ketenagakerjaan

7

B.

Pengangguran

Pengangguran di Indonesia merupakan masalah yang besar,

bahkan tinggi rendahnya pengangguran suatu negara dapat

dijadikan tolok ukur kemakmuran suatu bangsa.

Pengangguran

adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi

sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha

baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena

merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk

yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/

mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

1. Jenis-Jenis Pengangguran

Pengangguran yang terjadi pada suatu negara berkaitan dengan

kegiatan ekonomi masyarakat, pada dasarnya dapat digolongkan

dalam beberapa jenis, di antaranya:

a. Pengangguran Ketidakcakapan

Pengangguran ketidakcakapan adalah pengangguran yang

terjadi karena seseorang mempunyai cacat fisik atau jasmani,

sehingga dalam dunia perusahaan mereka sulit untuk

diterima menjadi pekerja/karyawan.

b . Pengangguran tak kentara atau pengangguran terselubung

(disguised unemployment/invisible unemployment)

adalah

pengangguran yang terjadi apabila para pekerja telah

menggunakan waktu kerjanya secara penuh dalam suatu

pekerjaan, tetapi dapat ditarik ke sektor lain tanpa

mengurangi outputnya.

c. Pengangguran kentara atau pengangguran terbuka

(visible

unemployment)

adalah pengangguran yang timbul karena

kurangnya kesempatan kerja atau tidak adanya lapangan

pekerjaan.

Berikut ini disajikan data jenis kegiatan penduduk berumur 15

tahun ke atas.

Wawasan Ekonomi

Selama tahun 2000–2004 angka

pengangguran bertambah sekitar

4%, yaitu dari 6,1 pada tahun

2000 dan mencapai 9,9% pada

tahun 2004, di mana peningkatan

pengangguran terjadi pada laki-

laki.

Tabel 1.1

Persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut jenis

kegiatan, tahun 2003.

No.

Jenis kegiatan yang dilakukan

Persentase

1.

Bekerja

(Employed)

59,47 %

2.

Mencari pekerjaan

(Looking for Work)

6,24 %

3.

Sekolah

(Attending School)

7,68 %

4.

Mengurus Rumah tangga

(Housekeeping)

21, 39 %

5.

Lainnya

(Others)

5,21 %

Sumber:

BPS

8

Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

Adapun jenis pengangguran menurut sebab-sebabnya dapat

dibedakan sebagai berikut.

a. Pengangguran Musiman

Pengangguran musiman adalah pengangguran yang biasa

terjadi pada sektor pertanian, misalnya di musim paceklik.

Di mana banyak petani yang menganggur, karena telah usai

masa panen dan menunggu musim tanam selanjutnya.

b . Pengangguran Friksional (Peralihan)

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi

karena penawaran tenaga kerja lebih banyak daripada

permintaan tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah bekerja

tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain, sehingga belum

mendapatkan tempat pekerjaan yang baru. Kelebihan

tersebut menimbulkan adanya pengangguran.

c. Pengangguran karena Upah Terlalu Tinggi

Pengangguran karena upah terlalu tinggi artinya

pengangguran yang terjadi karena para pekerja atau pencari

kerja menginginkan adanya upah atau gaji terlalu tinggi,

sehingga para pengusaha tidak mampu untuk memenuhi

keinginan tersebut. Akan tetapi di Indonesia saat ini sudah

terdapat ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) yang

disesuaikan biaya hidup daerah masing-masing, sehingga

antara pekerja dengan pengusaha sudah terdapat konsensus

dalam penentuan upahnya.

d. Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi

karena terdapat perubahan struktur kehidupan masyarakat,

misalnya dari agraris menjadi industri. Oleh sebab itu, banyak

tenaga kerja yang tidak memenuhi kriteria yang disyaratkan

perusahaan.

e. Pengangguran Voluntary

Pengangguran voluntary adalah pengangguran yang terjadi

karena seseorang yang sebenarnya masih mampu bekerja

tetapi secara sukarela tidak mau bekerja dengan alasan

merasa sudah mempunyai kekayaan yang cukup.

f. Pengangguran Teknologi

Pengangguran teknologi adalah pengangguran karena

adanya pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.

g. Pengangguran Potensial

Pengangguran potensial

(potential underemployment)

adalah

pengangguran yang terjadi apabila para pekerja dalam suatu

sektor dapat ditarik ke sektor lain tanpa mengurangi output,

hanya harus diikuti perubahan-perubahan fundamental

dalam metode produksi, misalnya perubahan dari tenaga

manusia menjadi tenaga mesin (mekanisasi).

Gambar 1.3

Perusahaan yang tidak

mampu memenuhi tun-

tutan para pekerjanya

adakalanya memilih

melakukan pengurang-

an tenaga kerja,

sehingga berdampak

terjadinya pengang-

guran.

Sumber:

Tempo, 25 Juli 2006.

Ketenagakerjaan

9

2. Cara-Cara Mengatasi Pengangguran

Kenyataan menunjukkan bahwa masalah pengangguran

merupakan masalah yang berdampak buruk pada aktivitas

perekonomian masyarakat, baik pada kegiatan produksi,

distribusi, maupun konsumsi. Oleh sebab itu, usaha-usaha untuk

mengatasi pengangguran harus dilakukan secara terus-menerus.

Adapun cara-cara untuk mengatasi pegangguran antara lain

sebagai berikut.

a. Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan

kerja baru, baik di bidang pertanian, industri, perdagangan,

maupun jasa.

b. Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan

sudah siap pakai untuk menjadi tenaga yang terampil.

c. Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan

pendidikan keterampilan melalui pendidikan formal dan

nonformal.

d. Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui

penyaluran Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

e. Mendorong tumbuh kembangnya usaha-usaha atau industri

rumah tangga.

f. Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan

penduduk.

3. Usaha Memperluas Kesempatan Kerja

Dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia,

pemerintah terus berusaha untuk membuka sebesar-besarnya

lapangan kerja baru. Usaha yang ditempuh untuk memperluas

lapangan kerja dapat dilakukan di berbagai bidang.

a. Di bidang pertanian, antara lain membuka lahan-lahan

pertanian yang baru dan meningkatkan irigasi yang teratur

agar pertanian tidak tergantung pada musim.

b . Di bidang industri, dengan cara mempermudah syarat-syarat

untuk membuka perusahaan industri atau pabrik baru.

c. Di bidang perdagangan, yaitu dikeluarkannya kebijakan

deregulasi dan debirokratisasi, sehingga pengusaha dapat

meningkatkan perdagangan dan membuka kesempatan

kerja baru.

Tugas Kelompok

Lakukan diskusi dengan dua orang temanmu tentang

sebab-sebab terjadinya pengangguran berikut, beserta

contohnya!

1. Pengangguran struktural

2. Pengangguran siklus

3. Pengangguran friksi

4. Pengangguran musiman

5. Pengangguran karena teknologi

Gambar 1.4

Pendidikan di Balai

Latihan Kerja bertujuan

untuk meningkatkan

keterampilan para

pencari kerja sebelum

terjun ke dunia kerja.

Sumber:

Dokumen Penerbit.

10

Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

d. Di bidang jasa, dengan meningkatkan usaha jasa berbagai

bentuk, yang nantinya akan dapat membuka lapangan kerja

baru.

e. Di bidang lainnya, antara lain dengan meningkatkan usaha

bidang konstruksi, komunikasi, pariwisata, dan sebagainya.

Sebagai gambaran, berikut ini disajikan persentase

penduduk Indonesia menurut jenis lapangan pekerjaan.

4. Dampak Pengangguran terhadap Kegiatan Ekonomi

Masyarakat

Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu

masyarakat dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi adalah

tingkat pendapatan. Pendapatan masyarakat atau negara akan

mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja

penuh dapat diwujudkan

(full employment)

.

Adanya pengangguran akan mengurangi pendapatan

masyarakat sehingga berakibat tingkat kemakmuran negara

juga berkurang. Pengangguran juga dapat menimbulkan

berbagai masalah ekonomi dan sosial, masalah konsumsi,

kesehatan, serta prospek pembangunan di masa yang akan

datang.

Adapun dampak penganggguran terhadap kegiatan ekonomi

antara lain sebagai berikut.

a. Kegiatan produksi terhambat, karena menurunnya output

yang dihasilkan dan kualitas dari output tersebut, sehingga

dapat menurunkan pendapatan nasional dan pendapatan per

kapita.

b . Kegiatan distribusi kurang lancar, karena apabila output yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan kualitasnya rendah, maka

barang tersebut tidak laku di pasaran, baik pasaran dalam

negeri maupun luar negeri, sehingga pertumbuhan ekonomi

menjadi rendah.

c. Kegiatan konsumsi berkurang, karena barang yang

diperlukan oleh konsumen tidak terpenuhi oleh produsen.

Apalagi bila produsen tidak mampu untuk memproduksi

suatu barang, maka akan terjadi kelaparan.

Tabel 1.2

Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut

lapangan pekerjaan, tahun 2004.

No.

Lapangan Kerja yang Dilakukan

Persentase

1.

Pertanian

(Agriculture)

43,33 %

2.

Industri

(Manufacturing)

11,81 %

3.

Perdagangan

(Trade)

20,40 %

4.

Jasa-jasa

(Services)

11,22 %

5.

Lainnya

13,24 %

Sumber:

BPS

Gambar 1.5

Pengangguran dapat

berdampak pada ma-

salah ekonomi masya-

rakat.

Sumber:

Kompas, 10 Desember 2005

Ketenagakerjaan

11

Tugas Mandiri

1. Jelaskan cara-cara mengatasi pengangguran di

Indonesia!

2. Berikan penjelasan bahwa kelesuan ekonomi suatu

negara dapat mengakibatkan PHK!

C.

Pembangunan Ekonomi

Pembangunan nasional merupakan tanggung jawab seluruh

rakyat Indonesia yang pelaksanaannya dari rakyat, oleh rakyat,

dan untuk rakyat. Rakyat bertindak selaku pelaku utama

pembangunan, sedangkan pemerintah berkewajiban

membimbing, mengarahkan, dan menciptakan suasana yang

mendukung jalannya pembangunan.

1. Tujuan Pembangunan Nasional

Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, salah satu cara

yang harus ditempuh adalah melaksanakan pembangunan

ekonomi. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan untuk

mewujudkan masyarakat adil dan makmur, yang merata

material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam

suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan

dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,

bersahabat, tertib, dan damai.

Sangatlah berat rasanya mencapai keberhasilan pembangunan

nasional terutama bidang ekonomi bila kita tidak mengetahui

permasalahan yang dihadapi oleh negeri ini. Apabila kita cermati,

permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan

ekonomi di Indonesia antara lain adalah masalah

kependudukan, kemiskinan, keterbelakangan, lapangan

pekerjaan, dan pemerataan pembangunan.

Diharapkan dengan mengetahui permasalahan sebenarnya, kita

dapat menjadikannya sebagai pijakan demi keberhasilan

pembangunan ekonomi yaitu dengan berusaha meningkatkan

produksi nasional, membuka kesempatan kerja, menjaga

stabilitas ekonomi, mampu menjaga neraca pembayaran luar

negeri agar tidak defisit, mengusahakan kenaikan pendapatan

nasional, dan pemerataan distribusi pendapatan.

Pada saaat ini, upaya penanggulangan kemiskinan kembali

menjadi prioritas dalam pembangunan di Indonesia. Hal ini

berkaitan dengan tekad pemerintah untuk menurunkan jumlah

penduduk miskin secara cepat hingga tahun 2009 mendatang.

Upaya tersebut berkaitan dengan agenda pencapaian

Millenium

Development Goals (MDGs)

pada tahun 2015. Salah satu sasaran

MDGs adalah menurunkan tingkat kemiskinan dan kelaparan

dunia.

Sumber:

Statistik 60 Tahun Indonesia

Merdeka.

Tabel 1.3

Persentase penduduk

miskin tahun 2000–

2004.

2000

14,60

22,38

19,14

2001

9,76

24,84

18,41

2002

14,46

21,10

18,20

2003

13,57

20,23

17,42

2004

12,13

20,11

16,66

Kota dan

Desa

Tahun

Kota

Desa

12

Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian

jangka panjang dan menjadi kenyataan yang selalu dialami oleh

suatu bangsa. Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan

ekonomi menimbukan dua efek penting, yaitu kemakmuran

atau taraf hidup masyarakat meningkat dan penciptaan

kesempatan kerja baru karena semakin bertambahnya jumlah

penduduk

.

Sementara itu, pembangunan ekonomi merupakan

rangkaian upaya pembangunan berkesinambungan yang

meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara

untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang

termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi diharapkan

dapat mencapai stabilitas moneter dan ekonomi yang mantap

dan dinamis. Dengan demikian, diharapkan bangsa Indonesia

dapat lebih memeratakan pembangunan untuk mengurangi

berbagai kesenjangan. Dan salah satu tolok ukur bagi

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi

adalah dengan meningkatnya pendapat per kapita.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa

faktor, di antaranya sebagai berikut.

a. Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya

Kekayaan alam yang dimaksud adalah kekayaan alam yang

meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca,

jumlah dan jenis hasil hutan dan hasil laut yang dapat

diperoleh, dan jumlah dan jenis kekayaan bahan tambang

yang dimiliki akan dapat meningkatkan perkembangan

bangsa, dan perlu segera dieksploitasi atau diusahakan guna

pemanfaatan bagi masyarakat.

b . Jumlah dan Mutu Penduduk/Tenaga Kerja

Pertambahan penduduk dari waktu ke waktu dapat menjadi

pendorong maupun penghambat pada perkembangan

Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selalu membawa

dampak-dampak, baik positif maupun negatif. Dampak positif

pembangunan ekonomi terutama terbukanya lapangan kerja,

bertambahnya pendapatan, tersedianya fasilitas umum, dan

terjadinya perubahan struktur ekonomi dalam masyarakat yang

biasa terpusat pada sektor ekonomi beralih ke industri. Dan

dampak negatifnya adalah meningkatkan urbanisasi, terjadinya

pencemaran serta kerusakan pada lingkungan hidup akibat

limbah pembangunan dan pemakaian zat kimia.

Untuk mengarahkan kebijakan pembangunan nasional di

bidang ekonomi, pemerintah telah menetapkan dalam TAP

MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang GBHN.

Tugas Mandiri

Coba bukalah TAP MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang

GBHN. Tuliskan dalam buku tugasmu arah kebijakan

pembangunan di bidang ekonomi!

Gambar 1.6

Kekayaan alam dan

yang terkandung di

dalamnya menjadi

modal dasar pem-

bangunan bangsa.

Sumber:

Indonesian Welcome You.

Ketenagakerjaan

13

ekonomi. Pertambahan penduduk di satu sisi berarti

penambahan tenaga kerja, tetapi juga dapat menyebabkan

kebutuhan masyarakat bertambah yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi. Peningkatan mutu tenaga

kerja sangat diperlukan agar produktivitasnya bertambah,

sehingga dapat mempertinggi pertumbuhan ekonomi suatu

negara.

c. Barang-Barang Modal dan Tingkat Teknologi

Barang modal sangat berperan dalam kegiatan ekonomi,

yaitu digunakan sebagai dorongan untuk mengadakan

investasi atau peningkatan penanaman modal. Pada saat ini,

pertumbuhan ekonomi dunia telah mencapai tingkat yang

tinggi, untuk itu tidak hanya barang modal saja yang

ditingkatkan, tetapi juga tingkat teknologi modern sehingga

dapat mewujudkan kemajuan ekonomi suatu negara.

d. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat

Sistem sosial dan sikap masyarakat memegang peranan yang

penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi,

maksudnya masyarakat yang berpikiran modern bersifat

lebih terbuka terhadap perubahan akibat pembangunan

ekonomi. Sebaliknya, masyarakat yang belum berpikiran

maju dapat sebagai penghambat yang serius dalam

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

e. Luas Pasar sebagai Sumber Pertumbuhan

Adam Smith mengemukakan bahwa spesialisasi dalam

produksi dibatasi oleh luas pasar, dan keterbatasan luas pasar

akan memengaruhi atau membatasi pertumbuhan ekonomi

suatu negara. Apabila luas pasar terbatas, tidak terdapat

dorongan para pengusaha untuk menggunakan teknologi

modern yang tingkat produktivitasnya sangat tinggi. Oleh

karena itu, tingkat produktivitas dan pendapatan para

pekerja tetap rendah, sehingga membatasi luas pasar.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi sangat diperlukan oleh suatu

negara karena merupakan sasaran utama guna mendukung

pembangunan di bidang lain sekaligus sebagai kekuatan utama

pembangunan guna mewujudkan pemerataan pembangunan

dan hasil-hasilnya. Dalam analisis makro ekonomi, tingkat

pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara diukur dari

perkembangan pendapatan nasional riil suatu negara.

Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan rumus:

Keterangan:

Simbol

'

:

perubahan, yang diperoleh dari (GNP tahun ini –

GNP tahun lalu)

GNP t

o

:

GNP sebelum berubah (GNP tahun lalu)

o

GNP

Pertumbuhan Ekonomi tahun t

×100%

GNPt

'

14

Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

Contoh:

GNP tahun 2005 sebesar Rp800,00 triliun dan GNP tahun 2006

sebesar Rp900,00 triliun, maka besarnya pertumbuhan ekonomi

tahun 2006 adalah:

Sementara itu, tolok ukur yang paling baik untuk menunjukkan

adanya perkembangan ekonomi suatu negara adalah

Pendapatan Nasional Bruto Riil (PNB Riil) yang dapat dihitung

dengan rumus:

Keterangan:

IH t

o

:

Indeks Harga pada tahun sebelumnya

IH t

n

:

Indeks Harga pada tahun yang akan dihitung PNB

riil

Contoh:

Diketahui Indeks Harga pada tahun 2005 sebesar 150, indeks

harga tahun 2006 sebesar 180 dan PNB nominal tahun 2006

sebesar Rp 360 triliun. Hitunglah PNB riil tahun 2006!

Jawab:

150

PNB Riil t 2005 =

×Rp 360 triliun=Rp 300 triliun

180

o

n

n

IH t

PNB Riil t =

×PNB No min al

IH t

3. Perkembangan Ekonomi

Perkembangan ekonomi di beberapa negara ada yang

berlangsung dengan cepat, tetapi ada juga yang lambat. Hal ini

disebabkan oleh adanya kestabilan politik, kebijakan ekonomi

pemerintah, kekayaan alam yang dimiliki, jumlah tenaga kerja,

Tabel 1.4

Data pertumbuhan ekonomi dari tahun 2002–2007.

No.

Tahun

Pertumbuhan Ekonomi

1.

2002

4,38 %

2.

2003

4,88 %

3.

2004

5,13 %

4.

2005

5,60 %

5.

2006

5,80 %

6.

2007 *)

6,30 %

Sumber:

BPS 2005

*) Nota Keuangan dan RAPBN 2007

Untuk lebih jelasnya tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia,

simak data pada tabel berikut ini.

Ketenagakerjaan

15

dan tersedianya wirausaha yang tangguh serta mampu untuk

mengembangkan teknologi modern.

Faktor-faktor yang memengaruhi pembangunan ekonomi antara

lain sebagai berikut.

a. Sumber-sumber ekonomi yang produktif artinya kemam-

puan untuk meningkatkan usaha dalam memanfaatkan

sumber ekonomi yang sudah ada.

b . Pendapatan nasional atau produksi nasional artinya jumlah

nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha, yang

nantinya dapat memengaruhi pendapatan per kapita.

c. Tingkat konsumsi potensial artinya memprioritaskan

kebutuhan yang lebih penting untuk didahulukan, sehingga

dapat mengatur penggunaan dana yang ada.

4. Perbedaan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan

Pembangunan Ekonomi

Banyak pendapat yang mencampuradukkan penggunaan istilah

pertumbuhan ekonomi

(economic growth)

dengan pem-

bangunan ekonomi

(economic development)

. Sebenarnya kedua

istilah itu memiliki arti yang berbeda, walaupun keduanya

menjelaskan tentang perkembangan ekonomi suatu negara.

Pertumbuhan ekonomi selalu digunakan sebagai ungkapan

umum yang menggambarkan tingkat perkembangan suatu

negara yang diukur melalui penambahan pendapatan nasional

riil. Sementara itu, pembangunan ekonomi biasanya dikaitkan

dengan perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang.

Jadi,

pertumbuhan ekonomi

(economic growth)

adalah

perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menye-

babkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat

bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat dalam

jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan

salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dalam kegiatan

ekonomi yang sebenarnya, pertumbuhan ekonomi berarti

perkembangan ekonomi secara fisik yang terjadi di suatu negara,

seperti pertambahan jumlah dan produksi barang industri,

perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah,

perkembangan barang manufaktur, dan sebagainya.

Sementara itu,

pembangunan ekonomi

(economic development)

adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan-

perubahan dalam struktur ekonomi dan corak kegiatan

ekonomi atau usaha guna meningkatkan pendapatan per kapita

dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi

ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi,

penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, serta

penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.

Dengan demikian, pembangunan ekonomi bukan hanya

masalah perkembangan pendapatan nasional riil, melainkan

juga masalah modernisasi kegiatan ekonomi, seperti

perombakan sektor pertanian tradisional, percepatan

pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan distribusi pendapatan.

Wawasan Ekonomi

Untuk mengukur pemerataan

pendapatan, Bank Dunia

membagi penduduk menjadi 3

(tiga) kelompok, yaitu:

1. kelompok 40% penduduk

berpendapatan rendah.

2. kelompok 40% penduduk

berpendapatan menengah.

3. kelompok 20% penduduk

berpendapatan tinggi.

Ketidakmerataan sebaran

pendapatan ditentukan besarnya

persentase pendapatan yang

dinikmati kelompok 40%

penduduk berpendapatan

rendah, dengan kriteria sebagai

berikut.

1. Kurang dari 12%, disebut

tingkat ketidakmerataan

pendapatan

tinggi

.

2. 12% sampai 17%, disebut

tingkat ketidakmerataan

pendapatan

sedang

.

3. Lebih dari 17%, disebut

tingkat ketidakmerataan

pendapatan

rendah

.

16

Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

Untuk lebih jelasnya, simak data perkembangan distribusi

pendapatan pada

Tabel 1.5

berikut ini.

Tugas Mandiri

Identifikasikan ciri-ciri negara sedang berkembang?

Tabel 1.5

Persentase perkembangan distribusi pendapatan, tahun 1976–2004.

1976

19,6

37,5

43,0

21,2

38,8

40,0

19,6

38,0

42,5

1978

17,4

36,4

46,2

19,9

38,2

41,9

18,1

36,5

45,3

1980

18,7

37,8

43,5

21,2

39,0

39,8

19,6

38,2

42,3

1981

20,8

37,2

42,0

22,8

39,4

37,8

20,4

37,5

42,1

1984

20,6

38,3

41,1

22,4

38,8

37,8

20,8

37,3

42,0

1987

21,5

38,0

40,5

24,3

39,3

36,5

20,9

37,5

41,7

1990

19,7

37,7

42,7

24,4

39,2

36,4

21,3

36,8

41,9

1993

20,5

37,3

42,3

25,1

38,4

36,5

20,3

36,9

42,8

1996

19,0

36,9

44,0

23,2

39,0

37,8

20,3

35,1

44,7

1998

20,6

36,8

42,5

24,4

39,4

36,2

21,5

36,9

41,5

1999

20,5

37,7

41,7

24,6

39,5

35,9

21,5

37,4

41,2

2002

20,3

38,3

41,4

25,8

38,0

36,2

20,9

36,9

42,2

2003

20,2

39,0

40,7

25,6

39,4

35,1

20,6

37,1

42,3

2004

21,1

38,8

40,0

24,7

40,0

35,3

20,8

37,1

42,1

Tahun

40 persen

40 persen

20 persen

40 persen

40 persen

20 persen

40 persen

40 persen

20 persen

terendah

menengah

tertinggi

terendah

menengah

tertinggi

terendah

menengah

tertinggi

Perkotaan

Pedesaan

Perko

taan dan Pedesaan

Sumber:

Statistik 60 Tahun Indonesia Merdeka.

5. Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang

penyelidikan yang telah lama dibahas oleh ahli-ahli ekonomi.

Berikut ini diuraikan teori-teori pertumbuhan ekonomi dari

berbagai aliran.

a. Aliran Merkantilisme

Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu

negara menurut kaum Merkantilis ditentukan oleh

peningkatan perdagangan internasional dan penambahan

pemasaran hasil industri serta surplus neraca perdagangan.

b . Aliran Klasik

Tokoh-tokoh aliran Klasik antara lain Adam Smith dan David

Ricardo.

1)

Adam Smith

Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan

ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul

An Inquiry

Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations

tahun

1776. Menurut Adam Smith, ada empat fackor yang

memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:

a)

jumlah penduduk,

b)

jumlah stok barang-barang modal,

c)

luas tanah dan kekayaan alam, dan

d)

tingkat teknologi yang digunakan.

Ketenagakerjaan

17

2)

David Ricardo

David Ricardo mengemukakan teori pertumbuhan

ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul

The

Principles of Political Economy and Taxation

. Menurut

David Ricardo, pertumbuhan ekonomi suatu negara

ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, di mana

bertambahnya penduduk akan menambah tenaga kerja

dan membutuhkan tanah atau alam.

c. Aliran Neo Klasik

Tokoh-tokoh aliran Neo Klasik di antaranya Schumpeter,

Harrod – Domar, dan Sollow – Swan.

1)

Schumpeter

Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya

peranan pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan

ekonomi dan para pengusaha merupakan golongan

yang akan terus-menerus membuat pembaruan atau

inovasi dalam ekonomi. Hal ini bertujuan untuk

peningkatan pertumbuhan perekonomian jika para

pengusaha terus-menerus mengadakan inovasi dan

mampu pengadakan kombinasi baru atas investasinya

atau proses produksinya. Adapun jenis-jenis inovasi, di

antaranya dalam hal berikut.

a)

Penggunaan teknik produksi.

b)

Penemuan bahan dasar.

c)

Pembukaan daerah pemasaran.

d)

Penggunaan manajemen.

e)

Penggunaan teknik pemasaran.

2)

Harrod – Domar

Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut

Teori Harrod – Domar, menjelaskan tentang syarat yang

harus dipenuhi supaya perekonomian dapat mencapai

pertumbuhan yang teguh

(steady growth)

dalam jangka

panjang. Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar

dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh

beberapa hal-hal berikut.

a)

Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat

full employment.

b)

Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga

(konsumen) dan sektor perusahaan (produsen).

c)

Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga

besarnya tabungan proporsional dengan

pendapatan.

d)

Hasrat menabung batas (

Marginal Propencity to

Save

) besarnya tetap.

Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan

ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas penuh

(full capacity)

dalam jangka panjang.

Tokoh Kita

David Ricardo

(1772–1823)

Pada tahun 1817, David Ricardo

menerbitkan buku yang berjudul

The Principles of Political

Economy and Taxation.

Bukunya

mempunyai pengaruh besar

dalam pemikiran ekonomi, karena

kecakapannya menganalisis

masyarakat dengan istilah-istilah

yang abstrak.

18

Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

3)

Sollow–Swan

Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan

dasar dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi.

a)

Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju

tertentu.

b)

Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap

periode (K : Kapital, L : Labour).

c)

Adanya kecenderungan menabung dari

masyarakat.

d)

Semua tabungan masyarakat diinvestasikan.

d. Aliran Historis

Tokoh-tokoh yang menganut aliran historis antara lain

Friederich List, Bruno Hildebrand, Karl Bucher, Werner

Sombart, dan Walt Whitman Rostow.

1) Friederich List (1789–18456)

Menurut Friederich List, perkembangan ekonomi

ditinjau dari teknik berproduksi sebagai sumber

penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya

antara lain: masa berburu atau mengembara, masa

beternak atau bertani, masa bertani dan kerajinan, masa

kerajinan industri dan perdagangan.

Buku hasil karyanya berjudul

Das Nationale System der

Politischen Oekonomie

(1840).

2)

Bruno Hildebrand (1812–1878)

Menurut Bruno Hildebrand, perkembangan ekonomi

ditinjau dari cara pertukaran (tukar-menukar) yang

digunakan dalam masyarakat. Tahap pertumbuhan

ekonominya: masa pertukaran dengan natura (barter),

masa pertukaran dengan uang, dan masa pertukaran

dengan kredit/giral.

Pendapatnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul

Die National Ekonomie der gegenwart und Zukunfit

(1848).

3)

Karl Bucher (1847–1930)

Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi ditinjau

dari jarak antara produsen dengan konsumen. Tahap

pertumbuhan ekonominya antara lain: rumah tangga

tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan

rumah tangga dunia.

4)

Werner Sombart (1863–1941)

Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi

ditinjau dari susunan organisasi dan idiologi masyarakat.

Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner

Sombart adalah Zaman perekonomian tertutup, Zaman

perekonomian kerajinan dan pertukangan, Zaman

perekonomian kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya,

dan Akhir

).

Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang

berjudul

Der Moderne Kapitalismus

(1927).

Ketenagakerjaan

19

5)

Walt Whitman Rostow

Dalam bukunya yang berjudul

The Stage of Economic

Growth,

W.W. Rostow membagi pertumbuhan ekonomi

menjadi lima tahap atas dasar kemajuan tingkat

teknologi. Kelima tahap itu adalah masyarakat

tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas, gerakan

ke arah kedewasaan, dan tahap konsumsi tinggi.

6. Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju dan

Pembangunan Ekonomi Negara Berkembang

Pembangunan berarti suatu proses pengurangan atau

penghapusan kemiskinan, kepincangan distribusi pendapatan,

dan pengangguran dalam rangka meningkatkan pertumbuhan

perekonomian. Proses pembangunan ekonomi tersebut berbeda

antara negara maju dengan negara berkembang, karena pada

negara maju sudah menunjukkan adanya pertumbuhan

ekonomi yang tinggi serta kemajuan di berbagai bidang,

sedangkan negara yang sedang berkembang belum dapat

mencapai hal itu.

Masalah dan hambatan pembangunan ekonomi di negara

berkembang adalah sebagai berikut.

a. Laju Pertambahan Penduduk yang Tinggi

Terdapat dua ciri penting yang berdampak buruk pada usaha

pembangunan, yaitu:

1) Jumlah penduduk negara yang relatif besar

2) Tingkat perkembangan penduduk yang sangat pesat

b . Taraf Hidup yang Rendah

Taraf hidup dapat dinilai, baik secara kualitatif maupun

kuantitatif. Hal ini tampak dari pendapatan yang rendah,

perumahan yang kurang memenuhi syarat, kesehatan yang

buruk, pendidikan yang rendah, angka kematian yang

tinggi, dan sebagainya.

Gambar 1.7

Tingginya kepadatan penduduk, dapat dilihat dari banyaknya areal

kumuh di beberapa wilayah. Kondisi ini mengakibatkan rendahnya

kualitas kesehatan perumahan dan lingkungan.

Sumber:

Slumhome Wikipedia.

20

Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

D.

Kebijakan Dasar Pemulihan Ekonomi

Nasional

Pembangunan ekonomi di Indonesia dilakukan secara

bertahap dan berencana. Meskipun demikian, tetap saja ada

kekurangan dalam setiap pelaksanaannya. Ingatlah kembali

waktu krisis ekonomi melanda Indonesia! Ya, Indonesia pernah

dilanda krisis ekonomi pada tahun 1997, dan krisis ini

merupakan krisis paling parah yang pernah dialami negara kita

karena memengaruhi semua sendi kehidupan bangsa. Bahkan,

krisis ekonomi ini berdampak besar terhadap perekonomian

nasional. Dan akumulasi dari dampak krisis ekonomi tersebut

adalah munculnya permasalahan baru berupa pemutusan

hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang berimbas pada

menurunnya pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan

ekonomi nasional.

c. Pertanian Tradisional

Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian,

dan aplikasi teknologi modern dalam kegiatan pertanian

menyebabkan sektor ini mempunyai produktivitas rendah

dan mengakibatkan pendapatan para petani berada pada

tingkat subsisten (hidupnya secara pas-pasan).

d. Produktivitas yang Rendah

Produktivitas yang rendah berarti kemampuan berproduksi

para tenaga kerja di berbagai pekerjaan sangat rendah.

e. Kekurangan Modal dan Tenaga Ahli

Pada umumnya, di negara berkembang masih memerlukan

modal dan investasi untuk meningkatkan kegiatan ekonomi

dan kekurangan tenaga ahli di segala bidang membuat

pembangunan ekonomi kurang berjalan dengan lancar.

f. Penciptaan Kesempatan Kerja dan Pengangguran

Semakin besar pertambahan penduduk suatu negara,

semakin besar pula jumlah tenaga kerja baru yang akan

memasuki angkatan kerja, sehingga memengaruhi

kesempatan kerja dan pengangguran.

g. Ketergantungan pada Sektor Pertanian

Umumnya di negara berkembang masih menggantungkan

pada sektor pertanian dalam pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi, sehingga akan dapat menghambat

laju pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Tugas Mandiri

Dalam pembangunan dikenal istilah eksplorasi dan

eksploitasi. Jelaskan pengertian istilah-istilah tersebut!

Ketenagakerjaan

21

Berpijak dari permasalahan di atas, maka pemerintah dengan

strategi yang dituangkan dalam Program Pembangunan nasional

(Propenas) menyusun rencana pembangunan nasional berupa

program-program pembangunan yang pokok, penting,

mendasar, dan mendesak untuk segera dilaksanakan. Namun,

pelaksanaan yang dijalankan sebagaimana diamanatkan dalam

TAP MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang GBHN dan Propenas

ternyata belum berhasil mengatasi krisis ekonomi. Oleh karena

itu, pemerintah memandang perlu adanya kebijakan dasar

pemulihan ekonomi nasional seperti yang tercantum dalam TAP

MPR RI Nomor II/MPR/2002, tentang Rekomendasi Kebijakan

untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, yang dapat

diuraikan sebagai berikut.

1. Mempercepat pemulihan ekonomi nasional untuk

mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkesi-

nambungan yang diikuti oleh stabilitas harga dan nilai tukar

rupiah, penyelesaian utang negara, penumbuhan kredibilitas

dan kepercayaan, penciptaan lapangan kerja,

penanggulangan pengangguran, dan pengurangan

kemiskinan.

2. Memperjelas koordinasi, wewenang, dan tanggung jawab

lembaga-lembaga negara terkait dalam rangka mempercepat

pemulihan ekonomi.

3. Menghindari ekonomi biaya tinggi melalui penataan

kelembagaan negara, reformasi birokrasi, pemberantasan

segala bentuk pungutan liar dan KKN.

4. Memperbaiki peran negara sebagai regulator dan fasilitator

dalam kegiatan ekonomi kecuali cabang-cabang produksi

yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup

orang banyak.

5. Memperbaiki struktur perekonomian nasional dengan

memperluas partisipasi dan emansipasi masyarakat

termasuk kesetaraan gender dalam rangka mendorong dan

meningkatkan perekonomian rakyat serta menata kembali

sistem distribusi kebutuhan masyarakat sebagai produsen

dan konsumen untuk mendorong peningkatan

produktivitas.

6. Pengelolaan ekonomi diprioritaskan kepada pemerataan

akses terhadap sumber daya ekonomi nasional dengan

mengutamakan penyediaan infrastruktur ekonomi yang

terintegrasi, penciptaan lapangan kerja untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi, perbaikan distribusi pendapatan

dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Rekomendasi kebijakan untuk mempercepat pemulihan

ekonomi nasional ini harus menjadi pedoman bagi seluruh

penyelenggara negara dan seluruh masyarakat. Sebagai tindak

lanjutnya, maka rekomendasi kebijakan tersebut harus

dilakukan dengan dasar berikut ini.

1. Diperlukan kemauan politik riil seluruh penyelenggara

negara, elit politik dan seluruh masyarakat untuk

memberikan prioritas utama terhadap upaya mempercepat

pemulihan ekonomi nasional.

Wawasan Ekonomi

Indonesia pernah mengalami

beberapa kali krisis ekonomi,

yakni krisis ekonomi karena

tingkat inflasi mencapai 500%

dan langkanya kebutuhan pokok

pada tahun 1965; krisis ekonomi

karena dampak “ledakan minyak”

yang mengakibatkan laju inflasi

41% pada tahun 1974; krisis

ekonomi karena jatuhnya harga

minyak mentah di pasar dunia

dan apresiasi Yen Jepang

terhadap Dolar AS (Krisis

Yendaka)pada tahun 1980;

krisis ekonomi karena permin-

taan minyak dan harga barang

nonmigas menurun yang

mengakibatkan defisit perda-

gangan mencapai US$2,8 miliar

pada tahun 1981–1982; krisis

ekonomi yang berawal dari

kebijakan deregulasi perbankan

pada tahun 1984; dan krisis

ekonomi yang berawal dari krisis

moneter yang terjadi di sejumlah

negara di Asia dan merembet di

Indonesia pada tahun 1997.

22

Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

Tugas Mandiri

1. Apa alasan pemerintah merasa perlu adanya kebijakan

dasar pemulihan ekonomi nasional?

2. Identifikasikan tujuan Propenas!

2. Diperlukan langkah-langkah politik dan hukum yang lebih

nyata untuk terciptanya stabilitas politik dan keamanan serta

kepastian hukum sehingga tercipta iklim yang kondusif

untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional

3. Diperlukan peningkatan koordinasi antara pemerintah

dengan bank sentral dalam rangka kebijakan percepatan

pemulihan ekonomi nasional.

4. Mengingat semakin mendesaknya upaya percepatan

pemulihan ekonomi, MPR RI merekomendasikan kepada

presiden dan lembaga tinggi negara lainnya untuk segera

mengambil kebijakan dalam rangka percepatan pemulihan

ekonomi nasional.

Rangkuman

• Kesempatan kerja dalam arti luas adalah banyak sedikitnya faktor produksi yang

mungkin dapat ikut dalam proses produksi, edangkan dalam arti sempit adalah banyak

sedikitnya tenaga kerja yang mempunyai kesempatan untuk bekerja.

• Angkatan kerja adalah semua penduduk yang berumur 15 tahun sampai dengan 64

tahun yang telah mempunyai pekerjaan dan yang belum bekerja, namun siap untuk

bekerja.

• Penduduk yang menganggur adalah mereka yang termasuk angkatan kerja tetapi

tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan pada waktu tertentu.

• Dampak pengangguran terhadap kegiatan ekonomi adalah dapat menurunkan

pendapatan nasional dan pendapatan per kapita, pertumbuhan ekonomi menjadi

rendah, bahaya kelaparan, peningkatan kualitas produksi terhambat, dan sebagainya.

• Cara-cara untuk mengatasi pengangguran di antaranya memperluas kesempatan kerja,

meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas tenaga kerja, memberikan

kesempatan bekerja ke luar negeri, mendorong industri rumah tangga, dan

meningkatkan peranan KB.

• Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita yang terus-menerus

dalam jangka panjang, yang dapat dihitung dengan rumus:

o

GNP

PE =

×100%

GNPt

'

• Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi terdiri atas faktor alam, faktor

penduduk, faktor modal, dan faktor manajemen atau kepemimpinan.

• Pembangunan ekonomi adalah usaha peningkatan pendapatan per kapita dengan jalan

mengolah ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal,

penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, serta

penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.

Ketenagakerjaan

23

Latih Kemandirian 1

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

4.

Pengangguran yang disebabkan ratio

modal dibanding dengan tenaga kerja

dalam produksi mempunyai kecen-

derungan untuk bertambah disebut

pengangguran ....

a

.

musiman

d. tak kentara

b. siklus

e. terbuka

c. teknologi

5.

Salah satu tolok ukur yang digunakan

dalam pertumbuhan ekonomi adalah ...

a.

angka pertambahan penduduk

b

. besarnya pendapatan per kapita

c. penggunaan teknologi modern

d. besarnya pendapatan nasional

e. pertambahan investasi yang ditakukan

6.

Di bawah ini merupakan cara mengatasi

pengangguran,

kecuali

....

a.

memperluas kesempatan kerja

b

. meningkatkan upah atau gaji tenaga

kerja

c. penambahan alat-alat yang digunakan

d. peningkatan upah atau gaji tenaga

kerja

e. peningkatan pendidikan dan latihan

kerja

7.

Di bawah ini merupakan usaha-usaha

untuk mengatasi masalah pengangguran

dalam hubungannya dengan kerja,

kecuali

....

a

.

mengadakan proyek padat karya di

kota-kota

b . mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK)

c. meningkatkan transmigrasi

d. mengadakan Keluarga Berencana (KB)

e. mendirikan pabrik-pabrik baru

8.

Menurut Frederick List (historis)

pertumbuhan perekonomian diukur

menurut ....

a.

perkembangan sarana tukar menukar

(medium of exchange)

b . perkembangan sarana distribusi

c. perkembangan teknik produksi

d. perkembangan pasar

e. perkembangan peradaban masyarakat

1.

Faktor-faktor yang sangat berkaitan

dengan kesempatan kerja adalah ... .

a.

penduduk usia kerja, penduduk yang

bekerja, dan pekerja lajang

b

. penduduk usia kerja, penduduk yang

bekerja, upah pekerja, dan kebutuhan

fisik minimum

c. penduduk yang bekerja, upah pekerja,

kebutuhan fisik minimum, dan

kebutuhan primer manusia

d. kebutuhan fisik minimum, upah

pekerja, dan petani

e. petani, pedagang, industriawan, dan

usahawan

2.

Hubungan antara perkembangan

penduduk dengan pembangunan

adalah ....

a

.

bertambahnya penduduk akan

mendorong tingkat konsumsi yang

tinggi

b. perkembangan penduduk, maka

jumlah tenaga kerja bertambah dan

memperluas pasar hasil produksinya

c. perkembangan penduduk, pelak-

sanaan pembangunan akan semakin

ramai dan lancar

d. perkembangan penduduk, program

KB menjadi penting dalam pem-

bangunan

e. pertambahan penduduk yang cepat,

usia produktif sebanding dengan ratio

ketergantungan

3.

Bila tahun 2005 GNP naik 4%, sedangkan

pertambahan penduduk 3%, maka untuk

mencapai pertumbuhan ekonomi 5%

tahun 2006 harus diusahakan ....

a.

GNP naik 9%, jumleh penduduk tetap

b

. GNP naik 9%, pertambahan penduduk

3%

c. GNP naik 9%, pertambahan penduduk

2%

d. GNP naik 5%, pertambahan penduduk

3%

e. GNP naik 7%, pertambahan penduduk

2%

24

Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

10.

Terjadinya pengangguran disebabkan

oleh ....

a

. jumlah kesempatan kerja lebih besar

dari lapangan

b. tingginya laju pertumbuhan pen-

duduk

c. kemajuan teknologi

d. jumlah angkatan kerja lebih banyak

dari lapangan kerja

e. lesunya dunia usaha

9.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan

suatu proses ....

a.

kenaikan pendapatan kotor dalam satu

kurun waktu

b. berlangsungnya penambahan GNP

dalam satu tahun

c. kenaikan pendapatan per kapita dalam

satu kurun waktu

d. distribusi pendapatan nasional yang

semakin merata

e. penambahan barang dan jasa selama

satu periode

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1.

Jelaskan pengertian kesempatan kerja, baik dalam arti luas maupun arti sempit!

2.

Sebutkan dampak pengangguran terhadap kegiatan ekonomi!

3.

Identifikasikan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi!

4.

Identifikasikan tolok ukur yang selama ini biasa digunakan untuk mengukur pembangunan

ekonomi!

5.

Perhatikan data tentang PNB dan indeks harga berikut ini.

T

entukan: besarny

a PNB riil dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2004!

Keterangan

2000

2001

2002

2003

2004

PNB Nominal

240

350

420

500

600

Indeks Harga

100

115

125

150

160